Friday, July 13, 2007 |
Arisan Cah-cah Jogja |
 Semalam aku habiskan waktu di Taman Ismail MArzuki (TIM). Awalnya aku nggak menyangka bakal bertemu banyak orang-ornag Jogja. Belek mengajakku untuk dinner bareng Opik, Suraji, dan Udin. Agendanya Farewell Party-nya Udin yang Selasa besok balik ke Jogja dan secepatnyaakan terbang ke Belanda. Pukul 8.30 kita sampe di TIM. Malam itu TIM sangat ramai karena sedang berlangsung acara musik reguler-nya Cak Nun. Sembari menunggu teman2 datang, kami berbaur dengan para penonton. Tak disangka tak dinyana, muncul sosok Zila (anak Arena angkatan Rina dan Awin) dan Jannah (teman Persma Pendopo UST Jogja yang kini bekerja sebagai wartawan infotainment Ekspresso ANTV). Zila mengaku sedang main di Jakarta. Sementara ini ia belum mendapatkan pekerjaan yang diidamkannya.
Sms berbunyi, temen2 lain telah menungggu di lesehan dekat pintu masuk TIM. Tidak ada acara Farewell Party seperti yang Belek janjikan. Malah, aku bertemu dengan banyak temen2 Persma Jogja juga daerah lain yang kini sedang merenda mimpi di Jakarta. Sebutlah Opik yang saat ini bekerja di PBHI, Suraji yang di P3M, Taqim di Radio 68H, dan masih banyak kawan lainnya.
Yah, ceritanya reuninan kawan lama. Apa juga Arisan? tentu saja tidak. Arisan hanyalah salah satu usul dari temen2 di Jakarta buat wadah mereka bertemu. Namun entahlah, kayaknya masih jauh untuk disepakati. Yah, intinya kita hanya temu kangen aja sambil tak lupa men-jawa-kan lidah mereka yang biasa sok-sok Jakarta, he..he..he..
Lagi-lagi Jakarta memang the right place bagi mereka yang tak terwadahi di tempat asal mereka. Inilah yang aku tangkap dari pembicaraanku dengan Belek pada akhirnya. Beralasan, karena beberapanya tercetak di Jogja sebagai orang-ornag muda progresif yang pasti bervisi maju kedepan. So, ketika sawah-sawah, lingkungan, dan orang-orang di desa mereka tak lagi berbanding lurus dengan keprogresifan mereka, Jakartalah yang nampaknya bisa membuka tangan bagi mereka....
Sebagai orang lokal (he..he..he..) aku tentu sangat gembira dengan apa yang telah kawan-kawan raih selama ini. Mereka tidak hanya menunjukkan kegigihan mereka dalam mengurai dan membumikan mimpi-mimpi mereka, namun juga bagimana menggerakkan kaki dan tangan mereka dengan power yang mereka punya (alah!)--lebih lanjut baca "The Power of Dream" di blognya Maftuch!!--Namun, di tengah malam menjelang tidurku, aku sampai pada satu kegelisahan (meminjam istilahnya Budi!!!he..he..he..), jika aku, kamu, dan mereka berlari menghindar karena ketidak'berbanding lurus'nya kita dengan mereka, so...(walah..abot tenan!!!!) with love, yunes : 9:17 PM
0comment
|
|
|
About Us |
YI'm Yuyun Sunesti YZainal Anwar's wife YHome: Sleman Jogja
|
|
Previous Posts |
|
Archives |
|
Chit-Chat |
|
Links |
|
Supported By |

|
|