Sunday, July 15, 2007 |
Relax bentar ke Bogor |
Kebun Raya Bogor menjadi tujuan kami--aku, Belek, n Udin--menghabiskan hari terakhir di weekend mingggu ini. Bertiga kami naik KRL jurusan Bogor (bisa kebayangkan..gimana KRL...).Yup, kami sempat juga berdesak-desakan sekedar untuk bisa bersantai di Kebun Raya Bogor. Kata Belek, di KRL lah kita bisa tahu kehidupan sebenarnya orang-orang Jakarta...Satu sisi, kita emang dah kadung disuguhi kehidupan Jakarta yang kayak mimpi itu...
 Sekitar 40 menit kita sampai di stasiun Bogor, stasiun terakhir untuk KRL. Dengan naik satu angkot lagi sekitar 15 menit, sampailah kita di Kebun Raya Bogor (KRB). Bayanganku akan KRB yang indah, sejuk, bersih tidak sepenuhnya benar. Di sana sini aku lihat banyak sampah. Bahkan kemaren, Bogor nampaknya sedikit panas dari biasanya (ternyata ini juga diamini teacher englishku yang tinggal di Bogor). Namun, dibanding Jakarta, Bogor memang lebih nice. Tapi tetep aja, kemacetan, lalu lintas yang sangat tidak teratur nampaknya juga menjadi problem tersendiri bagi Bogor...(bahkan, kami sempat hampir kena tipu tarif angkot pas menuju stasiun untuk pulang, akrena sepanjang perjalanan kami memang lebih memilih untuk berbicara dnegan bahwsa Jawa, kangen bo!!!)
Tiket @Rp 5000 telah di tangan kami. Biasa, karena Minggu tarif tiket tidak seperti biasanya. di hari biasa, tiket hanya sebesar Rp 3500. Sedikit masuk dari pintu gerbang, kami disuguhi pemandangan pohon-pohon besar (namanya aja kebun raya...) di tengah menjulangnya pohon dan rimbunnya dedaunan, kami dapati sebuah bangunan kecil putih bertulis "Lady Raffles Memorial". Yah, sebuah bangunan putih melambangkan kesucian cinta (alah!) yang dibangun meneer raffles khusus untuk mendiang isterinya yang mangkat akibat virus malaria. Oh..so sweet!!!
 Bertiga kami menyusuri jalan2 teduh dengan beragam jenis pohon, species asli Indonesia juga luar negeri. Sepanjang perjalanan kami tidak saja disuguhi betapa 'perkasa'nya pohon2 itu tumbuh, betapa teduhnya kami terlindungi rimbunnya daun, tapi juga betapa banyaknya 'keperkasaan dan keteduhan' di balik rimbunnya pepohonan. Ha..ha..ha..Bahkan, pada akhirnya kami menamakan perjalanan kami "LO" kepanjangan dari Love Observer!!!!
Kebun Raya Bogor memang teduh (aku sangat selektif menggunakan kata indah, karena bagiku KRB belum bisa dikatakan indah di mataku). Ia memang menyejukkan, meneduhkan, dan cukup untuk menghilang sejenak dari kepenatan di Ibukota. Oh, betapa para 'meneer2' itu memiliki kepekaan dalam desain hunian. Bagaimana nggak, KRB yang merupakan halaman belakang Istana Bogor berdiri di atas tanah seluas ratusan hektar (kayaknya sich..aku belum tahu apsti luasnya...mungkin ribuan hektar ya..). Aku bisa banyangkan, bagaimana di tengah kepenatan para meneer menduduki kota Bogor, mereka memeiliki cukup tempat untuk relaksasi.
 Oh, betapa kita selalu saja dihadapkan pada sebuah kenyataan bahwa kita selalu saja memanfaatkan apa yang telah mereka buat untuk kita, tapi kita selalu saja tak bisa merawatnya... Sekali-kali, tak salah kiranya kalo mencoba berlibur ke KRB seperti kami...Setidaknya, minimal sebagai LO, kita bakal dapet sebuah 'realitas dan motif' baru bagaimana anak muda Bogor (mungkin juga ada dari kota lain) menghabiskan waktu senggang mereka..."love was observed!!!" with love, yunes : 9:54 PM
0comment
|
|