-
...................................................

Tuesday, December 4, 2007
Does Global Warming Exist?

Global Warming (GW) menjadi isu terbesar akhir-akhir ini sejak banyak manusia makin merasa gerah dengan kondisi bumi; temperatur naik, ice melts, extreme weather, kekeringan berkepanjangan, bencana bertubi-tubi, dll. Aktifis Green Peace, aktifis lingkungan di banyak belahan dunia juga mulai mengkampanyekan bahaya GW terutama untuk keberlanjutan kehidupan di bumi. Bahkan, PBB menggagas diadakannya konferensi tentang Upaya Penanggulangan Global Warming yang bertempat di Bali saat ini. Sayangnya, kampanye GW yang disuarakan Al-Gore sebagai pidato politiknya dalam pencalonan presiden US banyak menuai kritik. Selain karena isu ini dianggap hanya kendaraan politiknya, isu GW bagi sebagian scientist juga dianggap mengada-ngada. So, benarkah Global Warming bakal ada?

Melihat kampanye AlGore yang dikemas dalam sebuah bentuk film berjudul “An Inconvenient Truth: A Study Guide” yang diputar dikelas beberapa waktu lalu sebagai bahan diskusi, membuatku terhenyak akan masa depan bumi kita. Gimana tidak, dalam prediksi ilmiah AlGore, dalam jangka waktu 50 tahun kedepan temperatur bumi akan naik sangat cepat, kutub sedikit demi sedikit akan mencair hingga polar bear harus berenang sejauh 16 miles untuk dapat menjangkau dataran es, iklim akan berubah secara ekstrem, penyebaran virus mematikan, banyaknya bencana, dll, dll. Consequently, ketika dataran es mencair ia akan menggenangi bumi hingga daratan tersisa hanya 3/4 nya. Nah lho!!!


Setidaknya ada 2 hal paling utama penyebab global warming; polusi yang diatas ambang batas dan green house/efek rumah kaca. Ini disebabkan emisi karbondioksida dan membawa pada naik tajamnya temperature bumi. Dalam sebuah artikel di Jakarta Post (14/11/07) dikatakan bahwa Beijing mengalami kenaikan sekitar 10 derajat C di siang hari sementara dimalam hari kenaikan sekitar 5.5 C. Sementara di Tokyo kenaikan mencapai 12.5 C sehingga mencapai hampir 40 C, wow!!! Sempet juga kubaca di Kompas (edisinya lupa) tentang iklim di Jogja yang semakin panas baik siang atau malam hari, bahkan di sepanjang Jakal yang berada di sekitar kaki bukit Merapi mount. Penyumbang terbesar emisi rumah kaca adalah Amerika (berita terbaru di Konferensi GW di Bali menyebut bahwa Amerika sekarang mulai terkucil karena negara ini satu2nya yang belum beranjak untuk meratifikasi Kyoto Protocol (Piagam Kyoto), setelah Australia melalui PM barunya Kevin Rudd telah melakukannya)


Selain global warming menuai banyak perhatian dari para enviromentalist dan bahkan pejabat negara melalui kebijakan lingkungannya, kritik tajam juga datanga dari para scientist dari beberapa universitas ternama. Menurut mereka, GW hanyalah bualan. Mereka beramai-ramai memberikan bukti ilmiah. Global Sattelite Data mencatat bahwa bumi telah memanas antara 0.3 dan 0.6 C sejak 1850. Mereka juga membuktikan bahwa tak ada bukti pemanasan sejak 18 tahun lalu. Bahkan bukti sejarah mencatat bahwa suhu terpanas di bumi terjadi antara tahun 1880 dan 1940, jauh sebelum adanya peningkatan CO2 secara signifikan seperti saat ini. Mereka juga berpendapat bahwa temperatur saat ini bahkan colder than 1000 tahun lalu. Scientists juga menekankan bahwa apa yang terjadi saat ini, such as bencana dan perubahan iklim hanyalah normal disaster, yang bisa terjadi kapan saja, bahkan pernah terjadi bencana yang lebih besar sebelumnya, dll dll dll.

So, usulan negara-negara Eropa di Konferensi Pemanasan Global di Bali untuk mengurangi pemakaian emisi karbondioksida sebesar 20-30 persen bagi negara-negara peserta konferensi akankah benar-benar efektif mengurangi ancaman pemanasan global ataukah hanya buang-buang waktu karena fenomena ini hanyalah Climate Change and Natural Phenomena?????

with love, yunes : 8:29 PM

1comment

wan to know more about global warming and the other thinks that can caused global warming?
you can visit http://dk-loveearth.blogspot.com

dari: Blogger konig;--- May 12, 2008 at 12:03 AM

Post a Comment













About Us

YI'm Yuyun Sunesti
YZainal Anwar's wife
YHome: Sleman Jogja

Previous Posts
Archives
Chit-Chat



Links
Supported By